Categories

Followers

Nama Nama Rasulullah saw. yang Rasulullah sebdiri Menyebutkan



Nama-nama Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda berkenaan dengan nama-nama beliau : “Aku  adalah Muhammad,aku adalah Ahmad dan al-Mahi (penghapus) yang dengannya Allah menghapus kekufuran. Aku adalah al-Hasyir(pengumpul) yang dengan jejakku Allah mengumpulkan umat manusia. Aku adalah al-‘Aqib (Pamungkas) karena tak ada nabi lagi sesudahku”. Dalam sebuah riwayat: “Aku adalahal-Muqaaffa (yang ditakuti),aku adalah Nabi at-Taubah dan Nabi ar-Rahmah”.Dalam shahih Muslim: “Nabi al-Mulhimah”.

Alquran al-Karim menyebut beliau dengan beberapa sebutan: Basyir (pembawa kabar gembira),Nadzir (pemberi peringatan), Siraj al-Munir (Pelita Penerang),Ra’uf(Penyantun),Rahim (penyayang),Rahmatan lil-‘alamin (Rahmat bagi alam semesta), Muhammad,Ahmad,Thaha,Yasin,Muzzammil(Orang yang berselimut), dan ‘Abdullah (hamba Allah):yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Jinn ayat 19 : yang artinya:

…Dan bahwasanya ketika Abdullah —yakni Muhammad saw.—-berdiri berdoa Kepada-Nya….

Dalam ayat tersebut Allah menyebut beliau dengan sebutan ‘abdullah (Hamba Allah). Nama beliau yang lain lagi adalah An-Nadzir al-Mubin(orang yang memberi peringatan dengan jelas dan terang), yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Hijr ayat 89 yang artinya ; Dan katakanlah (Hai Nabi), “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan Yang jelas.”

Sedangkan nama beliau “Mudzakkir”adalah seperti diungkap dalam Alquran (QS 88;21 ) yang artinya ; Sesungguhnya engkau adalah pemberi peringatan (Mudzakkir).

Disamping nama di atas, juga disebutkan beberapa nama dan sifat Nabi Muhammad saw. Yang lain.

Sumber : Buku Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW ( Alhawaadits wa al ahwaal an Nabawiyyah) (Karya : Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Bin ‘Abbas Al-Maliki al-Hasani )

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه سيدنا ومولانا محمد.

16.17 | 0 komentar

TUJUH (7) PERINTAH NABI SHALALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM

"TUJUH PERINTAH NABI SHALALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM"


Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu'anhu berkata,
"Kecintaanku (Rasulullah) shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku tujuh perkara:

1) Beliau memerintahkan aku untuk mencintai orang-orang miskin dan mendekat kepada mereka.

2) Dan beliau memerintahkan aku untuk melihat kepada yang lebih rendah dariku (dalam perkara duniawi) dan tidak melihat kepada yang lebih tinggi dariku.

3) Dan beliau memerintahkan aku untuk menyambung kekerabatan (hubungan keluarga) walau mereka berlaku kasar kepadaku.

4) Dan beliau memerintahkan aku untuk tidak meminta-minta apa pun kepada seorang pun.

5) Dan beliau memerintahkan aku untuk mengatakan yang benar walau pahit.

6) Dan beliau memerintahkan aku untuk tidak takut terhadap celaan orang yang mencela di jalan Allah.

7) Dan beliau memerintahkan aku untuk memperbanyak dzikir:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

"Laa haula wa laa quwwata illaa billaah" (tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah), karena ia termasuk simpanan di bawah 'Arys (dalam riwayat yang lain: karena ia termasuk simpanan di surga)."
(HR. Ahmad)
13.15 | 0 komentar

UBAN RASULULLAH SAW


عن قتادة قال: قلت لأنس بن مالك: هل خضب رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال: «لم يبلغ ذلك، إنما كان شيبا في صدغيه» «ولكن أبو بكر، خضب بالحناء والكتم».

Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Pernahkah Rasulullah shollallohu alaihi wasallam menyemir rambutnya yang telah beruban?"
Anas bin Malik menjawab:"Tidak sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam."
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)

- Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua.

عن أنس قال: «ما عددت في رأس رسول الله صلى الله عليه وسلم ولحيته إلا أربع ع شرة شعرة بيضاء».
anas berkata : " tiadalah aku menghitung di kepala Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dan juga jenggotnya kecuali ada 14 rambut berwarna putih."
(diriwayatkan oleh ishaq bin mansur, dari yahya bin musa, keduanya dari abdurrazzak, dari ma'mar, dari tsabit bersumber dari anas binmalik )

عن ابن عباس قال: قال أبو بكر: يا رسول الله، قد شبت، قال: «شيبتني هود، والواقعة، والمرسلات، وعم يتساءلون، وإذا الشمس كورت».
Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda:

"Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban."
(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
16.15 | 0 komentar

160 KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI MUHAMMAD SAW.


Berikut adalah ringkasan kebiasaan-kebiasaan Nabi Muhammad saw. Yang disajikan dalam beberapa kelompok aktivitas yang dilakukan oleh Nabi dalam sehari-semalam.
Tentunya hal ini masih jauh dari penggambaran kesempurnaan pribadi nabi secara utuh, deskripsi singkat ini bertujuan untuk mempermudah orang awam dalam mencerna hal-hal yang baik dari Nabi Muhammad,  karena dari 160 kebiasaan-kebiasaan Nabi jika diuraikan berdasarkan teks hadis, terjemahan dan keterangan penjelasnya sungguh akan sangat panjang.
Berikut adalah 160 kebiasaan-kebiasaan Nabi Muhammad saw. Yang terbagi dalam sembilan bagian :

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEPUTAR SHALAT
1.             Selalu shalat sunnah fajar
2.             Meringankan shalat sunnah fajar
3.             Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
4.             Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
5.             Mengerjakan shalat sunnah di rumah
6.             Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
7.             Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
8.             Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
9.             Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
10.         Shalat sunnah setelah Isya'
11.         Mengakhirkan shalat Isya'
12.         Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
13.         Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
14.         Menggosok gigi apabila bangun malam
15.         Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
16.         Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
17.         Memanjangkan shalat malamnya
18.         Membaca surat Al-A'la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
19.         Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
20.         Shalat dhuha empat rakaat
21.         Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
22.         Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama'ah
23.         Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku' dan bangun dari ruku'
24.         Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
25.         Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
26.         Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
27.         Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
28.         Meringankan tasyahhud pertama
29.         Meringankan shalat jika berjama'ah
30.         Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama'ah
31.         Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
32.         Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
33.         Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
34.         Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shalat di tanah lapang
35.         Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam



KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM'AT DAN DUA HARI RAYA
36.         Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum'at
37.         Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum'at
38.         Mandi pada hari Jum'at
39.         Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum'at
40.         Memendekkan khutbah Jum'at dan memanjangkan shalat
41.         Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
42.         Duduk di antara dua khutbah Jum'at
43.         Membaca surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum'at
44.         Shalat sunnah setelah jum'at
45.         Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum'at
46.         Mandi sebelum berangkat shalat Id
47.         Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
48.         Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
49.         Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
50.         Shalat Id di tanah lapang
51.         Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
52.         Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
53.         Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
54.         Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
55.         Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
56.         Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
57.         Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
58.         Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
59.         Puasa dan berbuka secara seimbang
60.         Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
61.         Berbuka dengan korma
62.         Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
63.         Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
64.         Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
65.         Banyak puasa di bulan sya'ban
66.         Puasa enam hari syawal
67.         Puasa hari Arafah
68.         Puasa Asyura atau sepuluh muharam
69.         Puasa hari senin dan kami
70.         Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
71.         Mencium istri di siang hari

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
72.         Memperbanyak sedekah
73.         Memperbanyak membaca Al-Qur'an
74.         Megnakhirkan waktu sahur
75.         Puasa wishal
76.         Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
77.         I'tikaf
78.         Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
79.         Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar


KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
80.         Tidak pernah mencela makanan
81.         Tidak makan sambil bersandar
82.         Makan dan minum dengan tangan kanan
83.         Makan dengan tiga jari
84.         Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
85.         Mengambil nafas tiga kali ketika minum
86.         Minum dengan duduk dan berdiri
87.         Mulai makan dari pinggir tempat makan
88.         Berdo'a sebelum dan sesudah makan
89.         Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
90.         Tidak pernah makan di depan meja makan


KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
91.         Tidur dalam keadaan suci
92.         Tidur di atas bahu sebelah kanan
93.         Meletakkan tangan di bawah pipi
94.         Meniup kedua tangan dan membaca do'a lalu mengusapkannya ke badan
95.         Tidak suka tidur sebelum Isya'
96.         Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
97.         Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
98.         Berdo'a sebelum dan setelah bangun tidur
99.         Membaca do'a jika terjaga dari tidur
100.     Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
101.     Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
102.     Tidur hanya beralaskan tikar
103.     Tidak menyukai tidur tengkurap


KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
104.     Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
105.     Senang bepergian pada hari kamis
106.     Senang pergi pada pagi hari
107.     Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
108.     Melindungi diri atau menjauh jika buang hajat
109.     Berada di barisan belakang saat bepergian
110.     Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
111.     Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
112.     Berdo'a jika tiba waktu malam
113.     Berdo'a jika melihat fajar dalam perjalanan
114.     Berdo'a ketika kembali dari bepergian
115.     Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka'at
116.     Mengundi istri-istrinya jika bepergian
117.     Shalat di atas kendaraan
118.     Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
119.     Mendo'akan orang yang ditinggal pergi
120.     Mendo'akan orang yang akan bepergian
121.     Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi


KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO'ANYA
122.     Senang berdoa dengan do'a yang ringkas
123.     Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
124.     Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
125.     Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
126.     Membaca do'a di pagi dan sore hari
127.     Membaca do'a di akhir majelis
128.     Membaca do'a saat keluar rumah
129.     Berdo'a jika masuk dan keluar kamar kecil
130.     Berdoa jika memakai pakaian baru
131.     Berdo'a jika merasa sakit
132.     Berdo'a jika melihat bulan
133.     Memanjatkan do'a di saat sulit
134.     Berdo'a jika takut pada suatu kaum adam saat bertemu musuh
135.     Berdo'a jika bertiup angin kencang


PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
137.     Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
138.     Selalu mendahulukan yang kanan
139.     Menutup mulut dan merendahkan suara apabila bersin
140.     Tidak menolak jika diberi minyak wangi
141.     Tidak pernah menolak hadiah
142.     Selalu memilih yang lebih mudah
143.     Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
144.     Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
145.     Tidak datang ke rumah pada waktu malam melainkan pada pagi dan sore hari
146.     Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya'
147.     Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
148.     Mengulang salam hingga tiga kali
149.     Turut mengerjakan pekerjaan rumah
150.     Pergi ke masjid Quba setiap Sabtu
151.     Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
152.     Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
153.     Memilih waktu yang tepat dalam menasihati
154.     Tidak bohong dalam bergurau
155.     Berdiri apabila melihat iringan jenazah
156.     Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
157.     Buang air kecil dengan jongkok
158.     Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
159.     Menyuruh istrinya agar memakai kain jika ingin menggaulinya dalam keadaan haid
160.      

Akaha, Abduh Zulfidar, 160 Kebiasaan Nabi saw, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, cetakan I, 2002


14.45 | 0 komentar

NABI MUHAMMAD MAMPU MELIHAT APA YANG TIDAK KITA LIHAT DAN MAMPU MENDENGAR APA YANG TIDAK KITA DENGAR

 Dari Abu Dzarr, ia berkata, “Rasulullah bersabda :
 Sungguh saya mampu melihat apa yang tidak kalian lihat dan mampu mendengar
apa yang tidak kalian dengar. Langit bersuara dan ia memang wajib bersuara. Demi Dzat yang nyawaku berada di tangannya, tidak ada di langit tempat seluas empat jari-jari kecuali ada malaikat yang meletakkan keningnya bersujud kepada Allah. Demi Allah,
jika kalian mengetahui apa yang saya ketahui, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak tersenyum, tidak akan bersenang-senang dengan wanita di atas tempat tidur dan niscaya akan pergi ke tempat-tempat tinggi berlindung kepada Allah.”
Abu Dzarr berkata, “Sekiranya saya jadi pohon yang ditebang.” HR. Ahmad, Al
Turmudzi dan Ibnu Majah.


07.41 | 0 komentar

NABI MUHAMMAD MAMPU MELIHAT DARI BELAKANG SEBAGAIMANA DARI DEPAN

Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
SAW bersabda :
 Apakah kalian melihat qiblatku di sini ? Demi Allah, ruku’ dan sujud kalian tidak
samar bagi saya. Sungguh saya bisa melihat kalian dari balik punggungku.”
Muslim meriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda :
 Wahai manusia, sesungguhnya saya adalah imam kalian. Maka janganlah
mendahului saya dengan ruku’ dan sujud. Karena saya bisa melihat kalian dari arah
depan dan belakang.”
Abdurrazaq meriwayatkan dalam karyanya, dan Al Hakim serta Abu Nu’aim dari Abu
Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda :
 Sesungguhnya saya mampu melihat sesuatu dari arah belakangku sebagaimana
dari arah depanku.”
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, “Rasulullah SAW
bersabda :
 Sungguh saya mampu melihat kalian dari balik punggungku.

Tag : ihwal nabi
07.33 | 0 komentar

BENTUK KHOTAM (TANDA/CAP) NUBUWWAH


«رأيت الخاتم بين كتفي رسول الله صلى الله عليه وسلم غدة حمراء مثل بيضة الحمامة».

"Aku pernah melihat khatam (kenabian)…. Ia terletak antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara."
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)

كان علي، إذا وصف رسول الله صلى الله عليه وسلم- فذكر الحديث بطوله- وقال: «بين كتفيه خاتم النبوة، وهو خاتم النبيين».

"Apabila `Ali r.a menceritakan sifat Rasulullah shollallohu alaihi wasallam maka ia akan bercerita panjang lebar. Dan ia akan berkata: `Diantara kedua bahunya terdapat Khatam kenabian, yaitu khatam para Nabi.
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi `Ali bin Hujr dan lainnya, yang mereka terima dari Isa bin Yunus dari `Umar bin `Abdullah, dari `Ibrahim bin Muhammad yang bersumber dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib r.a.)

قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: «يا أبا زيد، ادن مني فامسح ظهري»، فمسحت ظهره، فوقعت أصابعي على الخاتم قلت: وما الخاتم؟ قال: «شعرات مجتمعات».

Dalam suatu riwayat, Alba'bin Ahmar al Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid `Amr bin Akhthab al Anshari r.a. sbb: "Abu Zaid berkata: `Rasulullah saw bersabda kepadaku : `Wahai Abu Zaid mendekatlah kepadaku dan usaplah punggungku'. Maka punggungnya kuusap, dan terasa jari jemariku menyentuh Khatam. Aku (alba' bin Ahmar al Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid: `Apakah Khatam itu?' Abu Zaid menjawab: `kumpulan bulu-bulu.
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu `Ashim dari `Uzrah bin Tsabit yang bersumber dari Alba'bin Ahmar al Yasykuri)



16.59 | 0 komentar

RUMAH TANGGA NABI MUHAMMAD SAW -1-

Nabi Muhammad SAW diperbolehkan menikahi wanita lebih dari 4 orang (untuk sebuah kebijaksanaan yang tidak kita ketahui).
Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah Menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang Dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan Mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang Mukmin. Kami telah Mengetahui apa yang Kami Wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (Al-Ahzab; 50)
Setelah itu turun ayat yang melarang Rasulullah saw.  menambah atau mengganti mereka dengan istri yang lain:
Tidak halal bagimu (Muhammad) menikahi perempuan-perempuan (lain) setelah itu, dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang engkau miliki. Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (Al-Ahzab; 52)

Adapun Istri-Istri Nabi ada 13 :
1.     Khodijah binti Khuwaili
2.     Saudah binti Zam’ah
3.     Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq
4.     Hafshah binti Umar bin Khatab
5.     Zainab Binti Khuzaimah dari Bani Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah
6.     Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah
7.     Zainab binti Jahsy bin Rayyab
8.     Juwairiyah binti Al-Harits
9.     Ummu Habibah Ramlah binnti Abu Sofyan
10.     Shafiyyah binti Huyai bin Akhtab
11.     Maimunah binti Al-Harits
12.     Mariyah Al-Qibtiyah
13.     Raihanah binti Zaid An-Nadhriyah

Allah melarang orang-orang mukmin mengawini istri-istri Rasulullah saw. setelah beliau wafat, karena mereka dalam kedudukan sebagai ibu orang-orang mukmin (Ummahatul Mu’minin), firman Allah SWT:
Wahai orang- orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), ** tetapi jika kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah. ( Al-Ahzab; 53)
------------------------------------------------------------------
**Ayat ini melarang shahabat masuk ke rumah Rasulullah untuk makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya Rasulullah.



05.13 | 0 komentar

BENTUK TUBUH RASULULLOH.


«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس بالطويل البائن، ولا بالقصير، ولا بالأبيض الأمهق، ولا بالآدم ولا بالجعد القطط ولا بالسبط، بعثه الله تعالى على رأس أربعين سنة، فأقام بمكة عشر سنين، وبالمدينة عشر سنين، وتوفاه الله تعالى على رأس ستين سنة، وليس في رأسه ولحيته عشرون شعرة بيضاء».

"Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjadi rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia permulaan enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih."
(diriwayatkan oleh Abu Raja' Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi `Abdurrahman yang bersumber dari Anas bin Malik r.a)

«ما رأيت من ذي لمة في حلة حمراء أحسن من رسول الله، له شعر يضرب منكبيه، بعيد ما بين المنكبين، لم يكن بالقصير ولا بالطويل».

"Aku tak pernah orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw. Rambutnya mencapai kedua bahunya. Kedua bahunya bidang. beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi." 
(diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki',dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al Bara bin `Azib r.a)

«لم يكن رسول الله بالطويل الممغط، ولا بالقصير المتردد، وكان ربعة من القوم، لم يكن بالجعد القطط، ولا بالسبط، كان جعدا رجلا، ولم يكن بالمطهم ولا بالمكلثم، وكان في وجهه تدوير أبيض مشرب، أدعج العينين، أهدب الأشفار، جليل المشاش والكتد، أجرد ذو مسربة، شثن الكفين والقدمين، إذا مشى تقلع كأنما ينحط في صبب، وإذا التفت التفت معا، بين كتفيه خاتم النبوة، وهو خاتم النبيين، أجود الناس صدرا، وأصدق الناس لهجة، وألينهم عريكة، وأكرمهم عشرة، من رآه بديهة هابه، ومن خالطه معرفة أحبه، يقول ناعته: لم أر قبله ولا بعده مثله صلى الله عليه وسلم»

"Rasulullah shollallohu alaihi wasallam. tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang di antara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerahmerahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakanakan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan.
Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata:
"Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau shollallohu alaihi wasallam. "
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi al Bashri, juga diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr dan Abu Ja'far bin Muhammad bin al Husein, dari `Isa bin Yunus, dari `Umar bin `Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib ra yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib ra.)

«عرض علي الأنبياء، فإذا موسى عليه السلام ضرب من الرجال، كأنه من رجال شنوءة، ورأيت عيسى ابن مريم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها عروة بن مسعود، ورأيت إبراهيم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها صاحبكم، يعني نفسه، ورأيت جبريل عليه السلام فإذا أقرب من رأيت به شبها دحية».

"Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa a.s. bagaikan seorang laki laki dari suku Syanu'ah. Kulihat pula Nabi `Isa bin Maryan a.s. ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah `Urwah bin Mas'ud, Kulihat pula Nabi Ibranim a.s. ternyata orang yang mirip kepadanya adalah kawan kalian ini (yaitu Nabi saw sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah*."
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'ad dari Laits bin Sa'id, dari Abi Zubair yang bersumber dari Jabir bin `Abdullah r.a.)

«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلج الثنيتين، إذا تكلم رئي كالنور يخرج من بين ثناياه».


"Rasulullah mempunyai gigi seri yang renggang. Bila Beliau berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua gigi serinya itu." (Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Ibrahim bin Mundzir al Hizami, dari `Abdul `Aziz bin Tsabit az Zuhri, dari Ismail bin Ibrahim, dari Musa bin `Uqbah, dari Kuraib yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
18.24 | 0 komentar